BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Saat-saat pertama dalam kehidupan seorang bayi sangatlah
kritis mengingat transisi yang mendadak dalam kehidupan intrauterine
kekehidupan ekstrauterin. Oleh karenan itu menolong bayi menghadapi masa
transisi ini merupakan tantangan yang besar bagi tenaga kesehatan, dibandingkan
dengan kelompok umur laen, neonetus lebih banyak memerlukan upaya resusiatasi
cara-cara perwatan bayi yang mengalami depresi segera sesudah lahir sangat
mempengaruhi kualitas hidup, konseksuensinya bisa berdampak untuk kehidupan
selanjutnya
Tiap bayi baru lahir mempunyai hak untk mendapat
tindakan resusitasi yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dengan tingkat
kompetensi yang tinggi. Tersedianya alat-alat resusitasi pada persalinan
merupakan suatu keharusan, disertai tenaga kesehatan yang mengetahui dan
trampil dalam tatalaksana resusitasi dan mampu bekerja dalam satu tim.
1.2
Tujaun
1.2.1
Tujuan Umum
Dapat melakuakn asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan menggunakan 7 langkah
manajemen varney dan melakukan pendokumentasian menggunakan SOAP secara
komperhensif.
1.2.2
Tujuan Khusus
a.
Dapat
melakukan pengkajian data pada bayi Ny. A baik data
subyektif maupun obyektif.
b. Dapat membuat interpretasi data dengan
tepat pada bayi Ny. A
c. Dapat menentukan diagnosa/masalah
potensial dan antisipasi pada bayi Ny. A
d. Dapat menentukan tindakan segera yang
tepat untuk bayi Ny. A
e. Dapat membuat perencanaan tindakan yang
tepat untuk bayi Ny. A
f. Dapat melaksanakan rencana tindakan yang
telah dibuat dengan baik pada bayi Ny. A
g. Dapat melakuakn evaluasi dari tindakan
yang telah dilakukan dari awal sampai akhir pada nayi Ny. A
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Pengertian Asfiksia Neonaturum
Asfiksia neonaturum adalah suatu keadaan BBL yang gagal
bernfas secara spontan dan teratur segera lahir (Hut Chison, 1997). Keadaan ini
disertai hipoksia, hiperglikemia dan berakhir dengan asidosis. Hipoksia yang
terdapat pada penderita asfiksia ini merupakan factor penting yang dapat
menghambat adaptasi BBL terhadap kehidupan ekstra uterin (Grablel DUC, 1991).
2.2
Etiologi Asfiksia Neonaturum
Mennurut Depkes
RI 1993 mengajukan penggolongan
penyebab kegagalan nafas pada bayi terdiri dari:
1.
Faktor Ibu
Hipoksia ibu dapat terjadi karena hipoventilasi akibat
pemberian obat analgetika atau anastesi dalam. Dapat juga disebabkan oleh berkurangnya aliran
darah pada uterus akan emnyebabkan berkurangnya pengaliran oksigen ke plasenta
dan janin.
Hal ini dapat terjadi pada:
- Gangguan kontraksi uterus, misalnya:
hipotermi, hipotoni, atau tetania uteri
- Hipotensi mendadak pada ibu karena
perdarahan
- Hipotensi pada penyakit eklampsia
2.
Faktor Plasenta
Asfiksia janin akan terjadi
bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta, seperti: perdarahan plasenta,
solosio plasenta.
3.
Faktor Fetus
Kompresi umbilicus akan mengakibatkan terganggunya
aliran darah dalam pembuluh darah umbilicus dan menghambat pertukaran gas
antaraibu dan janin. Keadaan
ini dijumpai pada: tali pusat membumbung, tali pusat melilit leher, kompresi
tali puat antarajanin dan jalan lahir.
4.
Faktor Neonatus
Deperesi pusat pernafasan pada BBL dapat terjadi karena
beberapa hal:
-
Pemakaian obat
anastesi/analgetika yang berlebihan pada ibu secara langsung dapat menimbulkan
depresi pusat pernafasan sanin.
-
Trauma persalinan, missal:
perdarahan intracranial
- Kelainan congenital, missal: hernia
diagfrahma atresia/stenosis, saluran nafas, hipoplasia paru.
2.3
Patogenesis
Bila janin kekurangan oksigen dan kadar oksigen
bertambah, tumbuh rangsangan terhadap neonatus vagus sehingga bunyi jantung
janin cepat, secara klinis tanda-tanda asfiksia adalah DJJ yang lebih cepat
lagi 160 x/menit atau kurang dari 100 x/menit, halus dan ireguler serta adanya
pengeluaran mekonium (Jumiarni, 1993: 77)
2.4
Diagnosis
1.
Intra Partum
-
Brakikardi dibawah 100 x/menit
antara kontraksi rahim atau pola deselerasi yang abnormal.
-
Takikardi diatas 160 x/menit
-
Irregularitas
denyut jantung janin yang jelas
-
Keluarnya
mekonium pada presentasi kepala
2.
Post Partum
Metode APGAR Score untuk menentukan tingkatan bayi baru
lahir: angka 0,1 atau 2 masing – masing dari lima
tanda-tanda penentyu tingkatan dilakukan 1 menit setelah bayi baru lahir dan
diulang setelah lima
emnit. (Varney, 2003: 905).
2.5
Klasifikasi Klinik Dan Nilai
Apgar
1
Asfiksia Berat (nilai Apgar
0-3)
Memerlukan resusitasi segera secara
aktif dan pemberian oksigen terkendali karena selalu disertai asidosis, maka
perlu diberikan natrius bikarbonas 7,5 % dengan dosis 2,4 ml/Kg BB dan cairan
glukosa 40% 1-2 ml/kg BB diberikan lewat vena umbilikal.
2
Asfiksia ringansedang (nilai
apgar 4-6)
Memerlukan resusitasi dan pemberian
oksigen sampai bayi dapat bernafas normal.
3
Bayi normal (nilai apgar 7-10)
(Subekti, 2008: 51)
2.6
Penanganan
1
kelembutan
dan sikap hati-hati dalam menangani bayi mempunyai factor yang sangat penting.
2
Kelembaban
dan suhu yang tepat harus dipertahankan keadaan ini paling baik dicapai dalam
inkubator.
3
Melakukan
resusitasi
2.7
Prognosis
Bayi yang dalam keadaan asfiksia dan pulih kembali
kemungkinan menderita cacat mental seperti epilepsy (Subekti, 2008: 52)
2.8
Profilaksis
Perlu diperhatikan:
1
hindari forcep tinggi, versi
dan ekstraksi padapanggul sempit serta pemberian pituitarin dalam dosis tinggi.
2
Bila ibu anemis, perbaiki
keadaan ini dan bila ada perdarahan latihan oksigen dn darah segar.
3
Janganberi
obat bius pada waktu yang tidak tepat dan jangan menunggu terlalu lama pada
kala II.
(Varney,
2003: 897)
2.9
Pencegahan
1
menghindari trauma sedapat
mungkin
2
oksigen
diberikan pada ibu sedikitnya 5 menit
sebelum dan sesudah kelahiran yang sukar
3
tidak
boleh digunakan narcosis yang berlebihan dan inhalasi anastesi yang dalam serta
lama.
4
Pengamatan
yang cermat diperlukan sehingga gawat janin dapat didiagnosis dn terapi segera
diberikan baik selama persalinan maupun sesudah melahirkan.
(Varney,
2003: 899).
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI
NY. A DENGAN ASFIKSIA SEDANG
Tgl/jam masuk : 08-12-2011 / 12.10 WIB Bidan : Bidan Ny.Ari
Tempat Praktik : BPS Ny.Ari Diagnosa : Asfiksia sedang
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 08-12-2011, jam 12.10WIB
- Data Subyektif
1. Biodata
Nama : BY. Ny “A”
Tanggal/jam lahir
: 08-12-2011 Jam : 12.10WIB
Alamat : Gemolong, Sragen
Biodata Orang tua
Nama Ibu : Ny. A Nama
Bapak :
Tn. P
Umur : 25 Tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama
: Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :
Swasta
Alamat : Gemolong, Sragen
2. Riwayat Kehamilan
G2 P0 A1, umur
kehamilan : 39+2 minggu
ANC :
10 x, di : Bidan
TT :
2 x (kehamilan yang ke 24 mgg dan
kehamilan yang ke 28
mgg)
Kenaikan
BB : 10 kg
3.
Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam Keluarga tidak ada yang menderita penyakit baik
menular (HIV-AIDS, Hepatitis), menurun (DM, Epilepsi), maupun menahun (Ashma,
Jantung).
4.
Riwayat Persalinan
a.
Kala I : 14 jam
b. Kala II :
30 menit, mulai jam 11.40 WIB
§ DJJ :
140 x / menit
§ Warna air ketuban : Hijau keruh
§ Caput :
Tidak ada
§ Cefal Hematuma : Tidak ada
§ Anak lahir seluruhnya jam : 12.10 WIB
§ Jenis persalinan : Spontan
5. Apgar Score
Skore
|
1 menit
|
A:
Appearance colour (warna kulit)
|
1
|
P:
Pulse/ Head Rate (frekuensi jantung)
|
1
|
G: Grimace (reaksi terhadap rangsangan)
|
1
|
A: Activity (tonus
otot)
|
1
|
R: Respiration (usaha
nafas)
|
1
|
Jumlah
|
5
|
6. Nutrisi
o
Minum
: Belum dilakukan
o
Jenis : Belum
dilakukan
o
Cara
pemberian : Belum dilakukan
7. Eliminasi
o
BAK
pertama kali : Belum BAK
o
BAB
pertama kali : Belum BAB
8. Istirahat/tidur
o
Tidur : belum dilakukan
- Data Obyektif
o
Warna
kulit : agak merah, ekstremitas pucat
o
Tangis
bayi : lemah, usaha nafas : lemah
o
Tonus
otot : lemah
II.
INTERPRETASI DATA
Tanggal : 08-12-2011
/ 12.15 WIB
a.
Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. A neonatus
cukup bulan sesuai masa kehamilan lahir spontan dengan asfiksia sedang.
Dasar :
S : bidan
mangatakan bayi lahir spontan dan tidak langsung menangis.
O : - Tangis
bayi lemah
- Usaha nafas lemah
- Warna kulit kemerahan, ekstremitas pucat
- Tonus otot lemah
- AS pertama 5
- Denyut nadi < 100 x/menit
b. Masalah :
bayi belum bisa bernafas secara normal
Dasar : S : bidan mengatakan bayi lahir spontan dan belum bisa bernafas
normal
O : usaha nafas lemah
III. DIAGNOSA POTENSIAL dan ANTISIPASI
Potensial
terjadi Asfiksia berat
Antisipasi:
resusitasi bayi
IV. TINDAKAN SEGERA
-
Berikan
Vit K 1 mg secara IM
- Rujuk ke RS
V.
INTERVENSI
Tanggal : 08-12-2011 / Jam 12.15 WIB
- Nilai apgar score bayi setelah dilakukan resusitasi
- Lakukan evaluasi pernafasan, warna kulit, tonus otot, denyut jantung
- Bila usaha nafas lemah, ekstremitas masih pucat, tonus otot lemah dan denyut jantung < 100 x maka lakukan VTP
- Bila VTP tidak berhasil lakukan kompresi dada
- Observasi apgar score 5 menit pertama
- Observasi KU dan VS
- Rawat tali pusat agar tetap bersih
- Rujuk ke RS bila tidak ada perubahan membaik pada bayi
VI.
IMPLEMENTASI
Tanggal 08-12-2011 Jam 12.20
- Menilai bayi setelah dilakukan resusitasi
- Melakukan evaluasi nafas, warna kulit, tonus otot, denyut jantung
- Mengobservasi apgar score 5 menit pertama
- Mengobservasi KU dan VS
- Merawat tali pusat agar tetap bersih
- Rujuk ke RS bila tidak ada perubahan membaik pada bayi
VII.
EVALUASI
Tanggal 08-12-2011 Jam: 12.20 WIB
a. Telah dilakukan resusitasi dan bayi sudah
menangis kuat
b. KU : sedang
R : 34 x/menit
S : 36,70 C
HR : 120 x/menit
-
Tonus
otot : baik, gerakan : aktif
-
Apgar
score 5 menit pertama 9
-
Tali
pusat sudah dibersihkan
DATA PERKEMBANGAN
Tanggal 08-12-2011 / Jam : 12.22 WIB
S : Bidan mengatakan kondisi bayi sudah membaik
dan sudah dapat menangis kuat.
O : - Keadaan umum : sedang
- Vital sign : S: 36,7 OC R : 34 x/menit
HR : 120 x/menit
- Gerakan aktif, tonus otot baik
-
Apgar score 5 menit I : 9, 10 menit I : 10
- warna
kulit : kemerahan
- tali pusat
bersih, masih basah, tidak ada tanda infeksi
- BAB +, warna : hijau kehitaman (mekonium)
- Konsistensi
: lembek
- Bau
: khas mekonium
BAK
+, warna : kuning, jernih
A : Bayi baru lahir By. Ny. A
neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan lahir spontan dengan asfiksia sedang
hari pertama
P : - Mengobservasi
KU dan VS
Ku
: baik
VS
: HR : 140x/menit, R : 40x/menit, S :36,8 0 C
-
Mengobservasi
apgar score 2 jam pertama
AS 2 jam pertama : 10
-
Lakukan
pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan Umum
·
BB
Lahir : 3000 gram
·
PB
Lahir : 49 cm
·
LD
lahir :
31 cm
·
LK Lahir : 33 cm
·
Warna kulit : kemerahan sedikit pucat
·
Warna kuku : tidak pucat
·
Tangis bayi : kuat
2.
Pemeriksaan Tanda-tanda vital
·
Respirasi : 44 x/menit
·
HR :
144 x/menit
·
Suhu : 36,3 oC
3.
Pemeriksaan kepala
·
Keadaan
Ubun-ubun : lembut, mendatar
·
Sutura
: terpisah
·
Penonjolan/pencekungan: tidak
ada
4.
Telinga
·
Letaknya/kesimetrisan : simetris kanan kiri
·
Kelainan : tidak ada
5.
Mata
·
Kedimetrisan : simetris kanan kiri
·
Tanda –tanda infeksi : tidak ada
·
Konjungtiva : tidak anemis
·
Sclera : tidak ikterik
·
Kelaianan pada mata : tidak ada
·
Secret : tidak ada
6.
Hidung dan Mulut
·
Kelainan bawaan : tidak ada
·
Refleksi menghisap : ada
·
Kesimetrisan : simetris
7.
Leher
·
Pembengkakan : tidak ada
·
Benjolan : tidak ada
8.
Dada
·
Bentuk : simetris
·
Putting : menonjol
·
Bunyi
napas : normal
·
Jantung : normal
9.
Bahu, lengan, dan tangan
·
Gerakan : normal
·
Kelainan : tidak ada
·
Bentuk : normal
·
Kesimetrisan
: simetris kanan dan kiri
·
Jumlah jari : kaki: 10 jari, tangan : 10
jari
10.
Sistem saraf
·
Reflek
Moro : ada
·
Reflek
Rooting : ada
·
Reflek
Grasping : ada
·
Reflek
Walking : tidak ada.
·
Reflek Sucking : ada
11.
Reflek
Tonic Neck : ada
12.
Abdomen
·
Bentuk :
simetris
·
Penonjolan lilitan tali pusat
pada saat menagis : tidak ada
·
Perdarahan tali pusat :
tidak ada
13.
Kelamin
·
Perempuan : vagina berlubang,
uretra berlubang, keadaan labia mayora dan minora sudah menutupi labia minor.
14.
Tungkai dan Kaki
·
Bentuk : simetris
·
Gerakan : normal
·
Kelainan : tidak ada
15.
Punggung
·
Pembengkakan/Pencekungan : tidak ada
·
Spina Bifida : tidak ada
penonjolan
16.
Anus
·
Berlubang : ya
17.
Kulit
·
Verniks : ada
·
Warna : kemerahan
·
Tanda lahir : tidak ada
18.
Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan
·
Golongan darah : A
-
Menjaga
bayi agar tetap dalam keadaan kering
Bayi dalam keadaan bersih dan
kering, setiap kali bayi BAK dan BAB langsung diganti dengan popok dan gedong
yang bersih
-
Melakukan
perawatan tali pusat
Tali pusat sudah dibersihkan
menggunakan kasa alkohol kemudian dibungkus dengan kasa steril.
-
Memberikan
terapi sesuai dengan advis dokter
Cefotaxim 10 mg IM
-
Mengobservasi
pola eliminasi
BAK : warna: kuning, jernih
BAB : warna : hijau kehitaman
-
Memberikan
nutrisi
Bayi
sudah diberi ASI dengan cara di dot karena bayi belum dirawat gabung
nice
BalasHapusColostrum Kapseln