BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam sebuah
pertemuan Internasional di Nairobi, Kenya tahun 1997 dicanangkan “Safe Mother
Hood” yang merupakan upaya untuk mensejahterakan wanita. Demikian pula dalam
GBHN 1998 menyebutkan bahwa peranan wanita dalam pembangunan perlu kita arahkan
sehingga kaum wanita memMemberikan sumbangan sebesar-besarnya bagi pembangunan.
Namun demikian,
angka kematian ibu di Indonesia sebesar 19.500-20.222 setiap tahunnya atau
terjadi setiap 26-27 menit merupakan sebab kontraindikasi dari pernyataan
diatas sebagian besar penyebab kematian ibu adalah trias klasik, yaitu
perdarahan 30,5%, infeksi 22,5%, dan gestosis 17,5% (Manuaba, 1999).
Ketuban pecah
dini sebagai salah satu penyebab infeksi. Walaupun angka KPD sedikit, namun
suatu kelalaian dan keterlambatan dalam menyebabkan kematian bagi ibu. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk mengambil kasus Ketuban Pecah Dini.
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Dapat
menerapkan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan Ketuban Pecah Dini dan mengetahui
kesenjangan antara teori dan praktek
1.2.2
Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mampu
melakukan pengkjian pada Ny. S dengan KPD.
1.2.2.2 Mampu
menginterpretasikan pada Ny. S dengan KPD.
1.2.2.3 Mampu
menentukan diagnose potensial pada Ny. S dengan KPD.
1.2.2.4 Mampu
membuat antisipasi pada Ny. S dengan KPD.
1.2.2.5 Mampu
membuat intervensi pada Ny. S dengan KPD.
1.2.2.6 Mampu
melaksanakan intervensi pada Ny. S dengan KPD.
1.2.2.7 Mampu
melakukan evaluasi pada Ny. S dengan KPD.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Ketuban Pecah Dini atau Spontaneous /early/preatur
rupture of the membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu, yaitu
bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm.
(Mochtar E, 1998:255)
2.2 Etiologi
Penyebab dari PROM tidak diketahui atau masih belum jelas,
maka preventif tidak dapat dilakukankecuali usaha menekan infeksi.
Taylor, dkk telah menyelidiki hal
ini dan ternyata ada hubungan dalam hal-hal Memberikut :
2.3.1 Adanya
hipermobilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah,
penyakit-penyakit seperti piolenefritis, sistitis, servisitis, dan vaginitis
terrdapat bersama-sama dengan hipermobilitas rahim ini.
2.3.2 Selaput ketuban
terlalu tipis (kelainan ketuban)
2.3.3 Infeksi
(amniotis)
2.3.4 Faktor yang
merupakan predisposisi ialah multipara, malposisi, disporsisi, cervix
incompeten, dll.
2.3.5 Ketuban pecah
dini artifikasi (amniotomi), dimana ketuban dipecahkan terlalu dini.
Cara menentukan ketuban sudah pecah atau belum bila
pembukaan balum ada/kecil :
o Memeriksa
adanya cairan yang Memberisi mekonium, vernik kaseosa, rambut lanugo atau bila
telah terinfeksi.
o Inspekulo
lihat dan perhtikan apakah air ketuban keluar dari kanalis servikalis dan
apakah sudah pecah atau belum.
o Gunakan
kertas lakmus
o Bila
terjadi biru (basa) adalah ketuban, bila menjadi merah (asam) : urin
o Pemeriksaan
PH forniks posterior pada PROM PH adalah basa (air ketuban)
o Pemeriksaan
histopatologi
o Aborization
dan sitologi air ketuban.
(Mochtar, 1998:258)
2.4 Pengaruh PROM
2.4.1
Terhadap Janin
Walaupun ibu belum menunjukan
gejala-gejala infeksi tetapi janin mungkin sudah terkena infeksi, karena
infeksi intra uterine lebih dahulu terjadi (amniotis, vaskulitis), sebelum
gejala pada ibu dirasaka. Sehingga akan meninggikan angka mortalitas dan
morbiditas perinatal.
2.4.2
Terhadap Ibu
Karena jalan lahir terlalu tebuka,
dapat terjadi infeksi intrapartal apalagi bila terlalu sering di periksa dalam.
Selain itu juga dapat dijumpai infeksi puerperalis, peritonitis dan septicemia
serta dry labor. Ibu akan merasa lelah karena berbaring ditempat tidur, partus
menjadi lama, suhu badan naik, nadi cepat dan timbul gejala infeksi. Hal-hal
tersebut akan meninggikan angka kematian dan kesakitan pada ibu. (Mochtar,
1998:256)
2.5
Prognosis
Ditentukan dengan cara
penatalaksanaan dan komplikasi yang mungkin timbul serta umur dari kehamilan.
2.6
Pimpinan Persalinan
2.6.1
Penatalaksanaan untuk PROM adalah sebagai Memberikut :
2.6.1.1
Bila janin belum viable (kurang dari 36 mg), penderita dianjurkan untuk Memberistirahat
ditempat tidur dan Memberikan antibiotika profilaksis, spasmelitika dan
roboransia dengan tujuan untuk mengundur waktu sampai janin viable.
2.6.1.2
Bila janin sudah viable (lebih dari 36 mg), lakukan induksi partus 6-12 jam
setelah lagi phase dan Memberi antibiotika profilaksis. Pada kasus-kasus tertentu
dimana induksi partus dengan PGE2 dan atau drip sintocynon gagal
maka lakukan tindakan operatif.
2.6.2
Penyelesaian persalinan pada PROM antara lain :
2.6.2.1
Partus spontan
2.6.2.2
Ekstraksi vakum
2.6.2.3
Ekstraksi forcep
2.6.2.4
Embriotomi bila janin sudah meninggal
2.6.2.5
Seksio cesaria bila ada indikasi obstetric
2.7
Komplikasi
2.7.1
Pada Janin
IUFD, IPFD, asfiksia dan
prematuritas
2.7.2
Pada Ibu
Partus lama dan infeksi, atonia
uteri, perdarahan post partum, infeksi nifas.
2.8
Penanganan
2.8.1
Ketuban pecah dini pada kehamilan aterm/preterm dengan atau tanpa komplikasi
harus dirujuk ke RS.
2.8.2
Jika ada tanda-tanda infeksi (kolor, dolor, rubor, tumor, fungsiolesa), Memberi
antibiotika. Sama halnya jika terjadi amniotis.
2.8.3
Apabila tidak terdapat infeksi dan kehamilan kurang dari 37 minggu :
2.8.3.1
Memberikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin.
2.8.3.2
Ampisilin 4x500mg selama 7 hari ditambah eritromisin 250mg per oral 3x1 sehari
selam 7 hari.
2.8.3.3
Memberikan kortikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki kematangan paru janin
·
Betametason 12 mg IM
dalam 2 dosis setiap 12 jam
·
Dexametason 16 mg IM
dalam 4 dosis setiap 6 jam
Catatan : Jangan Memberikan
kortikosteroid jika ada infeksi
2.8.4
Apabila tidak terdapat infeksi dan kehamilan lebih dari 37 minggu :
2.8.4.1
Jika ketuban telah pecah lebih dari 18 jam Memberikan antibiotika profilaksis
untuk mengurangi resiko streptococcus grup B.
·
Ampisilin 2 gram untuk
setiap 6 jam
·
Penisilin 6 juta unit
setiap 6 jam sampai persalinan
·
Bila tidak ada infeksi
pasca persalinan hentikan antibiotika
2.8.4
Nilai Serviks
·
Bila serviks sudah
lunak lakukan induksi persalinan dengan oksitosin
·
Bila serviks belum
lunak, lunakkan serviks dengan prostaglandin dan infuse oksitosin/ latihan
dengan seksio cesaria
AKADEMI KEBIDANAN MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA
SK. MENDIKNAS NO. 191/D/0/2001
DEPKES RI No. HK.03.2.4.1.1110
ALAMAT : Jl. BRIGJEN SUDIARTO Gg KENONG 19 JOYOTAKAN SURAKARTA PO BOX 249
TELP/FAX (0271) 641423
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
Tanggal
/ jam : 8 Desember 2011/12.00
WIB
Tempat
praktek : BPS Ny. ARI GEMOLONG
I.
PENGKAJIAN DATA
- Data Subjektif
- Biodata
Nama Klien : Ny. S Nama Suami : Tn. D
Umur : 17 th Umur : 32 th
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat Rumah :
Spreh 5/2 Purokarang, Sragen
- Alasan Masuk
v Perasaan Ibu :
Ibu mengatakan merasa cemas dalam menghadapi persalinan karena merupakan persalinan
yang pertama dan perutnya kenceng-kenceng, keluar rembesan air ketuban dari
jalan lahir sejak tanggal 31 Desember 2008 jam 01.00 WIB.
v Kapan ibu mulai merasa nyeri, lamanya, dan teratur/tidak : Ibu
mengatakan sering merasa kenceng-kenceng sejak tanggal 31 Desember 2008 jam
01.00 WIB
v Pengeluaran Pervaginam :
o Lendir : Ada
o Darah : Ada
o Air Ketuban :
Rembes, warna jernih
- Riwayat Haid
Ø Menarche : 11 th
Ø Lamanya : 5 hari
Ø Siklus : tidak teratur
Ø Banyak : 2-3x ganti
teratur/hari
Ø Keluhan : dismenorea
Ø Amenore : 8 bulan
- Riwayat Kehamilan Sekarang
a. GPA :
G1PoAo
b. HPHT : 5 maret 2011 HPL : 12 Januari 2012
c. Umur kehamilan : 34 minggu
d. Gerakan Janin : 8 x/hari. Gerakan terakhir : 8 Desember 2011/10.20 WIB
e. ANC
: teratur di : Bidan
f. Imunisasi TT I : 3 bulan kehamilan
Imunisasi TT II : 4 bulan kehamilan
g. Keluhan – keluhan pada
- Trimester I :
mual, muntah
- Trimester II : tidak ada
- Trimester III : sering kencing
- Riwayat Kehamilan / Persalinan dan Nifas yang Lalu
No
|
G P A
|
Umur Kehamilan
|
Jenis Kelamin
|
Jenis Persalinan
|
Komplikasi
|
Penolong
|
Berat Bayi
|
Keadaan Sekarang
|
1
|
Hamil sekarang
|
|
|
|
|
|
|
|
- Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatang Sekarang :
Ibu mengatakan perutnya mules, kenceng-kenceng dari pinggang menjalar ke perut
sejak tanggal 31 Desember 2008 jam 01.00 WIB.
b. Riwayat Kesehatan yang Lalu :
Ibu mengatakan tidak pernah menderita sakit yang menular, menurun dan menahun.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Penyakit / Kelainan dalam Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menurun dan menahun.
- Keturunan Kembar :
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak
ada yang mempunyai keturuna n kembar.
- Lain – lain : tidak ada
d. Riwayat Operasi yang Pernah Dialami : tidak pernah
- Pola Kebiasaan Sehari – hari
a. Nutrisi
Makan / minum terakhir : 8 Desember 2011/09.00 WIB, jenis : nasi, lauk, sayur
Minum jamu :
tidak pernah
Keluhan :
tidak ada
b. Eliminasi
BAB / BAK terakhir : 8 Desember 2011 jam 10.00 WIB
Keluhan :
tidak ada
c. Tidur :
± 8 jam / hari
Keluhan :
tidak ada
d. Keluhan Lain :
tidak ada
- Riwayat KB
a. Kontrasepsi yang pernah digunakan :
belum pernah
b. Lamanya : -
c. Keluhan : -
d. Rencana KB :
ada
e. Jenis :
suntik 3 bulan
f. Kapan : segera setelah nifas
g. Tanggapan suami : mendukung
h. Jumlah anak yang diinginkan :
2 anak
- Keadaan Psiko – Sosial
a. Perasaan menghadapi persalinan : ibu mengatakan takut dan cemas
menghadapi persalinaan
b. Dukungan keluarga : keluarga sangat mendukung
c. Adat mengahadapi persalinan : tidak ada
- Data Objektif
- Tanda – tanda vital
a. keadaan umum : baik
b. Kesadaran : CM
c. Tensi : 110/70 mmHg
d. Nadi : 84x/menit
e. Suhu : 36,7o C
f. Pernafasan : 24x/menit
- Pengkuran tinggi badan dan berat badan
a.
Tinggi
badan :
156 cm
b.
Berat badan
sebelum hamil : 50 kg
c.
Berat badan
sekarang : 61 kg
d.
LILA :
23,5 cm
- Kepala dan leher
a.
Wajah : tidak ada oedema
b.
Mata : normal
- konjungtiva :
tidak anemis
- sclera :
tidak ikterik
- hidung :
bersih
c.
Telinga OMA
/ OMP : tidak ada
d.
Gusi dan
gigi : kemerahan, tidak ada
oedema, tidak ada karang gigi, tidak ada caries
e.
Leher
- Kelenjar tyroid :
tidak ada pembesaran
- Kelenjar lympe :
tidak ada pembengkakan
f.
Payudara
- Bentuk dan ukuran :
simetris
- Keadaan putting :
menonjol
- Pengeluaran : ada / tidak
- Jenis benjolan : tidak
g.
Ekstremitas
- Oedema :
tidak ada
- Kuku jari :
tidak pucat
- Varises :
tidak
- Reflek patella : + / +
h.
Abdomen
- Lukas bekas operasi : tidak
ada
- Tinggi fundus uteri : 28 cm
- Gerakan janin :
ada
- Kontraksi uterus : 3 x
/ 10 menit
- Durasi :
30 detik
- Intensitas :
sedang
- Palpasi abdomen
Leopold I : pada bagian fundus teraba bulat lunak,
tidak melenting (bokong)
Leopold
II : pada bagian dinding perut
lateral kanan ibu teraba datar, memanjang (punggung janin), kiri teraba bulat
keras dan melenting (ekstremitas)
Leopold III : bagian
bawah teraba bulatkeras dan melenting
Leopold IV : kepala sudah
masuk PAP 2/5 bagian
- Pemeriksaan Osborn : tidak
dilakukan
- Palpasi supra pubik, kandung kencing : kandung kecing kosong
- Bunyi jantung janin : ( + ), 12 - 13 - 12 = 148x
/ menit, teratur
i.
Genetalia
eksterna
- Vagina :
Oedema : tidak
Varises :
tidak
Infeksi :
tidak
Cairan :
ada, jenis : lender darah, air ketuban.
- Kelenjar bartolini :
Oedema : tidak ada
Massa :
tidak ada
j.
Anus dan
rectum :
berlubang
k.
Pemeriksaan
dalam ( vagina toucher )
- Vagina :
tenang
- Porsio :
lunak dan tipis (eff 40 %)
- Pembukaan :
4 cm
- Kulit ketuban :
-
- Presentasi :
kepala
- Penurunan kepala :
di hodge I
- Ubun – ubun kecil di jam : 9
l.
Pemeriksaan
laboratorium
- Glukosa urine :
-
- Protein urine :
-
- Golongan darah :
B
- Hb :
12,3 gr%
- Lain – lain :
-
m. Pemeriksaan penunjang lain
- USG :
tidak dilakukan
- Lain – lain :
-
II.
INTERPRETASI DATA
Tanggal/Jam : 8 Desember 2011/12.30 WIB
-
Diagnose
kebidanan :
Ibu G1PoA0 17 tahun hamil 34 minggu janin
tunggal hidup intra uterin, puka, preskep, kepala turun di hodge I, inpartu
kala I fase aktif dengan KPD 11 jam.
-
Dasar :
Subyektif :
h
Ibu
mengatakan ini kehamilan pertama
h
Ibu
mengatakan belum pernah keguguran
h
Ibu
mengatakan perutnya kenceng-kenceng mulai tanggal 31 Desember jam 01.00 WIB dan
mengeluarkan rembesanair ketuban dari jalan lahir sejak
jam 01.00 WIB.
h
Ibu
mengatakan haid terakhir tanggal 5 mei 2008
Obyektif :
h
KU : Baik,
Compos mentis
h VS : TD : 110/70 mmHg S
: 36,70 C BB
: 61 kg
N : 84x/menit R : 24x/menit TB : 156 cm
HPL : 12-2-2009
UK : 34 minggu
Palpasi : Janin tunggal hidup intrauterine, puka, preskep, kepala
sudah masuk PAP 2/5 bagian.
TBJ : (TFU-11)x155 = 2635 gram
Kontraksi : 3x/10 menit durasi 30 detik, intensitas sedang.
Auskultasi : DJJ (+), 12-13-12=148x/menit
PPV : lender dan
air ketuban
Vagina Toucher :
Vagina : tenang
Portio : lunak
dan tipis
Pembukaan : 4 cm
Kulit ketuban : -
Presentasi : kepala
Kesan panggul : normal
h Masalah : Cemas
h
Dasar : ibu mangatakan cemas dalam
menghadapi persalinan karena ini merupakan persalinan yang pertama dan perutnya
kenceng-kenceng, keluar rembesan air ketuban dari jalan lahir
III.
DIAGNOSA POTENSIAL
Potensial terjadi infeksi, antisipasi dengan observasi keadaan
umum dan vital sign.
IV.
TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dr. Sp. OG
V.
RENCANA TINDAKAN
Tanggal /jam : 8 Desember 2011/13.30 WIB
h Pantau kemajuan persalinan
h Beri penjelasan pada ibu tentang fisiologi persalinan
h Beri informasi kepada ibu tentang kemajuan persalinan dan keadaan
janinnya
h Beri dukungan fisik dan psikologis kepada ibu
h Anjurkan kepada ibu untuk makan dan minum bila tidak ada his
h Anjurkan kepada ibu untuk menarik napas panjang ketika ada his
h Anjurkan ibu untuk tidur miring kiri
h Anjurkan ibu tehnik relaksasi
h Siapkan partus set
h Kolaborasi dengan dokter Sp. OG untuk pemMemberian terapi
h
Dokumentasikan
ke dalam partograf
VI.
PELAKSANAAN TINDAKAN
Tanggal /jam : 8 Desember 2011/13.40 WIB
h Memantau kemajuan persalinan
h MemMemberi penjelasan pada ibu tentang fisiologi persalinan
h Memberi informasi kepada ibu tentang kemajuan persalinan dan
keadaan janinnya
h Memberi dukungan fisik dan psikologis kepada ibu
h Menganjurkan kepada ibu untuk makan dan minum bila tidak ada his
h Menganjurkan kepada ibu untuk menarik napas panjang ketika ada his
h Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri
h Menganjurkan ibu tehnik relaksasi
h Menyiapkan partus set
h Berkolaborasi dengan dokter Sp. OG untuk pemberian terapi
h
Mendokumentasikan
ke dalam partograf
VII.
EVALUASI
Tanggal/Jam
:8 Desember 2011/13.50 WIB
h Ku
: Baik, CM
h Vital
sign : TD : 110/70 mmHg N: 84x/menit
S : 36, 50C R : 24x/menit
UK : 34 minggu
h Palpasi : Janin tunggal hidup intrauterine, puka, preskep, kepala
sudah masuk PAP 1/5 bagian.
h TBJ : (TFU-11)x155 = 2635 gram
h Kontraksi : 4x/10 menit durasi 40 detik, intensitas kuat dan
teratur.
h Auskultasi : DJJ (+), 12-13-12=148x/menit
h PPV : lendir dan air ketuban
h VT : Vagina :
Tenang
Portio :
Lunak dan tipis ( eff.80 % )
Pembukaan : 8 cm
Kulit ketuban : -
Presentasi : Kepala
Kesan tunggal : Normal
h Ibu mengatakan sudah mengerti akan fisiologi persalinan
h Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kemajuan persalinan dan
keadaan janinnya
h Ibu mengatakan sekarang sudah tenang dan cemasnya berkurang
h Ibu bersedia untuk makan dan minum apabila ada his
h Ibu bersedia menarik nafas panjang bila ada his
h Ibu sudah miring kekiri dan mengatakan merasakan tenang
h Ibu sudah memilih ibunya sebagai pendamping selama persalinan
h Ibu bersedia untuk relaksasi yang dianjurkan oleh bidan
h Alat-alat persalinan sudah disiapkan
h Ibu bersedia minum obat yang diberikan oleh dokter sesuai dengan
aturan
h Semua asuhan sudah dicatat dalam patograf
DATA PERKEMBANGAN
1
Tanggal / jam : 8 Desember 2011/ 14.00 WIB
1.
Data
Subjektif
Ibu
mengatakan kenceng – kenceng semakin sering
2.
Data
Objektif
h
Keadaan
Umum : Baik Kesadaran : Composmentis
h
VS : TD : 110/70 mmHg
N: 84 x / mnt
S : 36,5 °C R: 24 x/ mnt
h
PPV : Lendir darah ada
h
Palpasi : Kontraksi 4x/10 menit , durasi > 40 detik,
intensitas kuat dan teratur
h
Auskultasi : DJJ (+) 12-11-12 : 140 x/ mnt
h
VT :Vagina :
Tenang
: Portio : Lunak dan tipis
(eff.80 %)
: Pembukaan : 8 cm
: Presentasi :
Kepala
: Kesan
tunggal : Normal
3.
Assesment
Ibu G1PoA0
17 tahun hamil 34 minggu janin tunggal hidup intra uterin, letak memanjang,
puka, preskep, inpartu kala I fase aktif dengan KPD 11 jam.
4.
Planning
Tanggal / jam :8 Desember 2011 / 14.10 WIB
h
Observasi
KU dan VS
h
Siapkan
alat dan siapkan diri untuk menolong
h
Observasi
kemajuan persalinan
h
Beritahu
ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap
h
Ajari ibu cara
meneran yang baik dan benar
h
Lakukan
pemeriksaan DJJ saat tidak ada his
h
Lakukan
persiapan untuk menolong kelahiran bayi baru lahir, tolong lahirkan kepala,
bahu , badan
h
Lakukan
penanggulangan bayi baru lahir
5.
Implementasi
Tanggal
/ jam :8 Desember 2011/ 14.10 WIB
h
Mengobservasi
KU dan VS
h
Menyiapkan
alat dan siapkan diri untuk menolong
h
Mengobservasi
kemajuan persalinan
h
Memberitahu
ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap
h
Mengajari
ibu cara meneran yang baik dan benar
h
Melakukan
pemeriksaan DJJ saat tidak ada his
h
Melakukan
persiapan untuk menolong kelahiran bayi baru lahir, tolong lahirkan kepala,
bahu , badan
h
Melakukan
penanggulangan bayi baru lahir
6.
Evaluasi
Tanggal
/ jam : 8 Desember 2011 / 14.20 WIB
h
KU : Baik Kesadaran:
Composmentis
h
VS : TD :
120/70 mmHg N: 24 x/menit
S
: 36,7 °C R
: 80 x/menit
h
Partus set
telah disiapkan
h
Pembukaan
sudah lengkap dan ibu mengatakan ingin meneran dan merasa ingin BAB.
h
Ibu sudah
tahu cara meneran yang benar
h
Pemeriksaan
DJJ : (+), 12-12-12 = 144x/menit
h
Persiapan
menolong kelahiran bayi telah dilakukan
h
Bayi lahir
spontan jam 14.25 WIB dengan jenis kelamin laki-laki, AS : 8-9-10, segera
menangis, BB : 1900 gram, LK: 30 cm, PB : 43 cm, LD : 28 cm, anus +, cacat (-).
h
Penanganan
bayi baru lahir sudah dilakukan
h
Terdapat
laserasi jalan lahir.
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal/Jam :8 Desember 2011/ 14.30 WIB
1.
Subyektif
·
Ibu mengatakan
merasa lega karena bayinya sudah lahir dengan normal
·
Ibu
mengatakan perutnya terasa mules
2.
Obyektif
·
Bayi lahir
spontan jam 14.25 WIB dengan jenis kelamin laki-laki, AS : 8-9-10 segera
menangis.
BB :
1900 gram, LK : 30 cm, PB : 43 cm, LD : 28 cm, anus ( + ), cacat ( - )
·
Plasenta
belum lahir
·
Kontraksi
baik
·
TFU
setinggi pusat
·
Perdarahan
± 50 cc
3.
Assessment
·
Ibu umur 17
tahun P1A0 dalam persalinan kala II
4.
Planning
·
Lakukan
palpasi abdominal untuk memastikan janin tunggal
·
Beritahu
bahwa ibu akan disuntik
·
Lakukan
injeksi oksitosin 10 ml (IM), tidak boleh labih dari 2 menit
·
Lakukan PTT
·
Lakukan
pengeluaran plasenta setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta
·
Lakukan
masase uterus
·
Lakukan
plasenta, periksa ada tidaknya sisa plasenta
·
Observasi
perdarahan
5.
Implementasi
·
Lakukan
palpasi abdominal untuk memastikan janin tunggal
·
Beritahu
bahwa ibu akan disuntik
·
Lakukan
injeksi oksitosin 10 ml (IM), tidak boleh labih dari 2 menit
·
Lakukan PTT
·
Lakukan
pengeluaran plasenta setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta
·
Lakukan
masase uterus
·
Lakukan
plasenta, periksa ada tidaknya sisa plasenta
·
Observasi
perdarahan
6.
Evaluasi
Tanggal / jam : 1-1-2009 / 14.50 WIB
·
Abdomen
teraba keras, janin tunggal dan tidak ada janin yang kedua
·
Ibu sudah
diberi injeksi oksi 10 ml (IM)
·
Plasenta
lahir jam 14.40 WIB, kotiledon lengkap, selaput lengkap, bentuk cakram,
diameter 20x20x20, panjang tali pusat ± 50 cm, berat 550 gram
·
Massase
uterus sudah dilakukan dan uterus berkontraksi dengan baik
·
Tidak ada
sisa plasenta
·
Perdarahan
± 150 cc
DATA PERKEMBANGAN III
Tanggal / jam :8 Desember 2011/ 15.00 WIB
1.
Subyektif
·
Ibu
mengatakan sudah melahirkan ari-ari
2.
Obyektif
·
Plsenta
lahir jam 14.40 WIB spontan lengkap, bentuk bulat cakram ukuran 20x20x20,
panjang tali pusat ± 50 cm, berat 550 gram
·
Ppv ± 150
cc
·
TFU 2 jari
dibawah pusat
·
Perineum
terdapat laserasi
·
Palpasi
uterus teraba keras, kontraksi baik
·
Kandung
kencing kosong
3.
Assessment
·
Ny. S umur
17 tahun P1Ao dalam kala IV persalinan
4.
Planning
·
Lakukan
penjahitan perineum
·
Bersihkan
ibu dan alat
·
Lanjutkan
pemantauan kontraksi uterus dan PPV setiap 15 menit pada pasca persalinan
·
Lanjutkan
pemantauan kontraksi uterus dan PPV setiap 15 menit pada 1 jam pasca persalinan
·
Lanjutkan
pemantauan kontraksi uterus dan PPV setiap 30 menit pada 2 jam pasca persalinan
·
Ajrkan pada
ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan memeriksa kontraksi uterus
·
Evaluasi
darah yang keluar
·
Periksa TD,
nadi dan kencing setiap 15 menit selama 1 jam pertama paska persalinan dan 30
menit selama jam kedua pasca persalinan
·
Periksa
suhu sekali setaip jam selama 2 jam pertama pasca persalinan
·
Bersihkan
ibu dan ganti dengan pakaian yang bersih
·
Pastikan
bahwa ibu merasa nyaman
·
Tempatkan
semua peralatan dalam larutan klorin selam 10’
·
Buang
barang – barang ke dalam tempat sampah
·
Anjurkan
keluarga untuk memberi makanan kepada ibu
·
Beri ucapan
selamat kepada ibu dan keluarga
·
Berikan
bayi kepada ibu untuk disusui
·
Kolaborasi
dengan dr. Sp. OG untuk pemberian terapi
5.
Implementasi
·
Melakukan
penjahitan perineum
·
Membersihkan
ibu dan alat
·
Melanjutkan
pemantauan kontraksi uterus dan PPV setiap 15 menit pada pasca persalinan
·
Melanjutkan
pemantauan kontraksi uterus dan PPV setiap 15 menit pada 1 jam pasca persalinan
·
Melanjutkan
pemantauan kontraksi uterus dan PPV setiap 30 menit pada 2 jam pasca persalinan
·
Mengajarkan
pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan memeriksa kontraksi
uterus
·
Mengevaluasi
darah yang keluar
·
Memeriksa
TD, nadi dan kencing setiap 15 menit selama 1 jam pertama paska persalinan dan
30 menit selama jam kedua pasca persalinan
·
Memeriksa
suhu sekali setaip jam selama 2 jam pertama pasca persalinan
·
Membersihkan
ibu dan ganti dengan pakaian yang bersih
·
Memastikan
bahwa ibu merasa nyaman
·
Menempatkan
semua peralatan dalam larutan klorin selam 10’
·
Membuang
barang – barang ke dalam tempat sampah
·
Menganjurkan
keluarga untuk memberi makanan kepada ibu
·
Memberi
ucapan selamat kepada ibu dan keluarga
·
Memberikan
bayi kepada ibu untuk disusui
·
Berkolaborasi
dengan dr. Sp. OG untuk pemberian terapi
6.
Evaluasi
Tanggal / jam : 8 Desember 2011/ 15.30 WIB
Jam ke
|
Waktu
|
TD
|
Nadi
|
Suhu
|
TFU
|
Kontraksi
uterus
|
Kandung
kencing
|
Perdarahan
|
1
|
14.45
|
110/60
|
88
|
36,60
c
|
2 jr â pst
|
baik
|
Kosong
|
20 cc
|
|
15.00
|
110/60
|
84
|
|
2 jr â pst
|
Baik
|
Kosong
|
20 cc
|
|
15.15
|
110/70
|
84
|
|
2 jr â pst
|
Baik
|
Kosong
|
10 cc
|
|
15.30
|
120/80
|
88
|
36,50 c
|
2 jr â pst
|
Baik
|
Kosong
|
10 cc
|
2
|
16.00
|
110/70
|
80
|
|
2 jr â pst
|
Baik
|
Kosong
|
10 cc
|
|
16.30
|
100/70
|
84
|
|
2 jr â pst
|
Baik
|
Kosong
|
10 cc
|
·
Penjahitan
luka perineum sudah dilakukan
·
Ibu sudah
dibersihkan dan semua peralatan sudah direndam dalam larutan klorin
·
Pemantauan kontraksi
uterus dan PPV setiap 15 menit pasca persalinan satu jam pertama sudah
dilakukan
·
Pemantauan
kontraksi uterus dan PPV setiap 30 menit pasca persalinan pada jam kedua sudah
dilakukan
·
Darah yang
keluar kala IV ± 80 cc
·
Ibu sudah
merasa nyaman
·
Ibu sudah
menyusui bayinya
·
Ibu sudah
diberikan terapi
Ø Methylergometrine 500 mg 3x1 tablet / hari
Ø Asam mefenamat 500 mg 3x1 tablet / hari
Ø Amoxilin 500 mg 3x1 tablet / hari
Ø Fe 1x1 tablet / hari
Ø Vit A 1x1 tablet / hari
Ø Vit C 1x1 tablet / hari
·
Lama
persalinan
Ø Kala I :
tanggal 31 des-1 jan jam 14.15 WIB
Ø Kala II :
14.15 – 14.25 (10 menit)
Ø Kala III :
14.25 – 14.40 (15 menit)
·
Jumlah
perdarahan
Ø Kala I : 50
cc
Ø Kala II : 100
cc
Ø Kala III : 150
cc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar