BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan data yang ada ternyata
kematian pada masa neonatus memberikan kontribusi sekitar 75 % dari semua
kematian selama tahun pertama kehidupan bayi. Berbagai penyebab langsung
kematian bayi pada masa neonatus seperti BBLR (29 %), Asfiksia (27 %), Tetanus
(10 %), Infeksi (15 %), Heratologi
(6 %), pemberian ASI (10 %), lain-lain (15 %). ( Anonim, 2010 ).
BBLR adalah bayi baru lahir dengan
berat badan lebih kurang 2500 gr. Dahulu bayi baru lahir yang berat badan
kurang atau sama dengan 2500 gr disebut prematur. Kondisi BBLR sangat rentan
terhadap komplikasi dan membutuhkan suatu perawatan yang tepat.
Masih tingginya presentase angka
kematian bayi maka penulis mengambil judul “ASUHAN
KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR SATU JAM SETELAH LAHIR DENGAN BERAT BADAN LAHIR
RENDAH “. Agar
dapat mendeteksi serta mencegah komplikasi pada BBLR sehingga dapat menurunkan
angka kematian BBLR.
1.2. Tujuan
1.2.1.
Tujuan umum
Dapat menerapkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan BBLR dan menggunakan pendekatan manajemen varney dan pendokumentasian
SOAP.
1.2.2.
Tujuan khusus
1.
Dapat melakukan pengkajian
data.
2.
Dapat membuat interprestasi
data.
3.
Dapat menentukan diagnosa
potensial.
4.
Dapat menentukan antisipasi.
5.
Dapat membuat intervensi.
6.
Dapat melakukan implementasi.
7.
Dapat membuat evaluasi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Definisi
BBLR adalah bayi baru lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gr. (Dep Kes. RI, 2001 : 122).
BBLR adalah bayi baru lahir dengan
berat badan kurang dari 500 gram, tanpa memandang usian kehamilan.
(Gladioostrange. Blogspot. Com).
2.2. Klasifikasi
Klasifikasi BBLR dapat digolongkan menjadi :
1.
Prematuritas murni.
Adalah bayi lahir pada kehamilan kurang dari 37 minggu
dengan BB yang sesuai.
2.
Smal For Date (SFP) atau kecil
untuk masa kehamilan.
Adalah bayi yang BB rendah kurang dari seharusnya umum
kehamilan.
3.
Reterdasi pertumuhan janin
uterus.
Adalah bayi yang lahir dengan BB rendah dan tidak sesuai
dengan tuanya kehamilan.
4.
Lihgt for date sama dengan
small for date.
5.
Dismaturias.
Adalah suatu sindrom klinik dimana terjadi ketidak
seimbangan antara pertumbuhan janin dengan lanjutan kehamilan.
6.
Large for date.
Adalah bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya
tua kehamilan missal pada DM.
(Mohtar Rustam, 1998 : 448).
2.3. Etiologi
1.
Faktor genetik / kromosom
2.
Infeksi
3.
Bahan toksit
4.
Radiasi
5.
Disfungsi plasenta
6.
Faktor nutrisi
7.
Faktor-faktor lain seperti
merokok, peminum alcohol.
2.4. Penanganan Awal BBLR
1.
Keringkan secepatnya dengan
handuk kering.
2.
Ganti kain basah dengan kain
kering.
3.
Bungkus bayi dengan kain dan
sebelumnya lakukan perawatan tali pusat.
4.
Untuk menghangatkan beri lampu
60 watt dengan jawak minimal 60 cm dari bayi.
5.
Kemudian tutup kepala bayi
dengan topi bila perlu berikan oksigen.
6.
Tetesi ASI bila perlu dapat
dilakukan sende untuk memasukkan susu / ASI pada bayi.
7.
Bila bayi dalam keadaan rentang
segera berikan infuse dektrose 10 % + bikarbonas atau natricus 1,5 % - 4 % pada
hari I : 60 cc / kg / hari, pada hari ke II : 70 cc / kg / hari.
8.
Berikan antibiotika.
9.
Bila tidak dapat menghisap
putting susu / tidak dapat menelan langsung / biru / tanda-tanda hypotermi
berat, terangkan kemungkinan bayinya akan meninggal.
2.5.
Perawatan Bayi Berat Badan Rendah
Yang perlu diperhatikan adalah
pengaturan suhu lingkungan. Pemberian makanan dan siap sedia dengan tabung
oksigen. Pada bayi premature makin pendek masa kehamilan, makin sulit dan makin
banyak persoalan yang dihadapi. Biasanya kematian disebabkan oleh gangguan
pernafasan, infeksi cacat bawaan dan trauma pada otak.
1.
Pengaturan suhu lingkungan
Dapat dilakukan dengan pemanasan lampu
atau dengan memasukkan dalam incubator dengan suhu yang diatur :
* Suhu berat badan di bawah 2 kg 35
0C.
* Bayi berat badan 2 kg sampai 2,5 kg 34 0C.
Suhu incubator diturunkan 1 0C
setiap minggu sampai bayi ditempatkan pada suhu lingkungan sekitar 24 sampai 27
0C.
2.
Makanan bayi berat lahir rendah
Umumnya bayi premature belum sempurna reflek
menghisapnya, kapasitas lambung masih kecil dan daya enzim pencernakan terutama
lipase masih kurang, maka makanan diberikan dengan sonde atau pipet sedikit
demi sedikit tapi sering.
3.
Pada perawatan bayi berat lahir
rendah juga dapat menggunakan Kanggoro Mother Care (KMC).
KMC adalah kontak kulit diantara ibu
dan bayi secara dini, terus menerus dan dikombinasikan dengan pemberian ASI.
Metode ini bertujuan agar bayi kecil tetap hangat DURASI :
-
Dijalankan sampai bayi berat
badan 2500 gram atau mendekati 40 minggu.
-
Bila ibu perlu istirahat dapat
digantikan ayah ataupun saudara.
-
KMC dapat dilakukan setiap saat
ketika bayi menginginkan.
4.
Pakaian dan posisi bayi
-
Berikan bayi pakaian, topi,
popok dan kaos kaki yang telah dihangatkan lebih dulu.
-
Letakkan bayi di dada ibu :
·
Dengan posisi tegak langsung ke
kulit ibu dan lihat apakah kepala bayi apakah sudah berfiksasi.
·
Posisikan bayi dalam frog
position yaitu fleksi pada siku dan tungkai kepala dan dada bayi terletak di
dada ibu dengan kepala agak ektensi.
-
Tutupi bayi dengan pakaian ibu
ditambah selimut yang sudah cukup hangat, dalam methode KM ini tidak memerlukan
baju khusus dapat juga menggunakan baju yang lebih besar dari badan ibu.
Kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak
terjatuh.
2.6. Diagnosa Potensial yang
Dapat Terjadi Pada BBLR
·
Hipotermi dapat disebabkan oleh
lingkungan yang dingin karena bayi tidak dapat menghasilkan panas dari dalam
tubuhnya.
·
Ikterus biasanya terjadi pada
BBLR dan lebih besar terjadi pada premature, hal ini disebabkan karena adanya
dasar patologis atau kadarbilirubin mencapai nilai yang disebut
hipebilirubinemia.
Dianggap bilirubinemia bila :
* Ikterus
terjadi 24 jam pertama.
* Peningkatan
konsentrasi lebih besar sama dengan 5 mg% / 24 jam.
* Peningkatan bilirubin serum sewaktu 10 mg%
pada NKL3 12,5 mg% pada NCB.
* Disertai keadaan
- BB < 2000 mg
- UK < 36 mg
- Asfiksia,
hipoksia, sindrom gangguan pernafasan
- Infeksi
- Trauma
lahir kepala
- Hipoglikemia
- Hiporosmalalitas
darah
Ikterus dapat
dicegah dengan caa :
-
Pengawasan antenatal yang baik
-
Pencegahan dan mengobati
hipoksia pada janin dan neonatus
-
Pemberian makanan dini
-
Pencegahan infeksi.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN
KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR SATU JAM SETELAH LAHIR DENGAN BERAT BADAN LAHIR
RENDAH
Tempat Praktek :BPS Ny.ARI Tgl/
Jam Masuk : 8 Desember 2011/ 08.00
wib
Bidan : Bidan Ari Diagnosa
: BBLR
3.1. Pengkajian
Tanggal / jam : 8 Desember 2011/09.00 wib
A. Data Subyektif
1.
Biodata
Nama klien : By. Ny. M
Tanggal / jam lahir : 8 Desember 2011/ 08.00 wib
Alamat : Gemolong, Sragen
Biodata orang tua :
Nama ibu : Ny. M Nama
bapak : Tn. A
Umur : 34 tahun Umur :
33 tahun
Agama : Islam Agama :
Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :
Swasta
Alamat : Gemolong, Sragen
2.
Alasan masuk :
Bayi baru lahir dengan berat bayi rendah.
3.
Riwayat kehamilan
Ibu mengatakan selama hamil tidak menderita penyakit
menular (HIV, Hepatitis), menurun (DM, Ashma), menahun (Jantung, Bronkhitis).
G1 P1 A0 Umur kehamilan : 38 +1 minggu
ANC : 9 x
di bidan
TT : 2 x
Kenaikan BB :
10 kg
HPHT :
16 Maret 2011
HPL :
23 Desember 2011
4.
Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menahun (Jantung, Bronkhitis), menurun (Ashma,DM), dan menular (HIV,
Hepatitis).
5.
Riwayat persalinan
a. Kala I : 10 jam
b. Kala II : 15 menit, mulai jam 07.35 wib
* DJJ :
11, 12, 11, 136 x/menit
* Warna air ketuban :
Keruh, hijau
* Caput :
tidak ada
* Cephal haematoma :
tidak ada
* Anak lahir seluruhnya jam :
tgl. 8 Desember 2011 jam 08.00 wib
* Jenis persalinan :
spontan pacuan
* APGAR SCORE 7 / 9 /
10
Score
|
1 menit
|
5 menit
|
10 menit
|
|
A
P
G
A
R
|
Appearance colour (warna
kulit)
Pulse / heart pate
(frekuensi jantung)
Grimace (reaksi terhadap
rangsangan)
Activity (tonus otot)
Respiration (usaha
nafas)
|
2
1
1
2
1
|
2
2
2
2
1
|
2
2
2
2
2
|
Jumlah
|
7
|
9
|
10
|
|
Eliminasi belum terjadi
Istirahat / tidur belum terkaji.
B. Data Obyektif
Tanggal / jam : 8 Desember 2011/ 09.15
wib
1.
Pemeriksaan umum
Keadaan umum :
cukup, Kesadaran composmentis
VS : S : 36 0C
R :
42 x/menit
HR :
120 x/menit
2.
Pemeriksaan antropometri
* BB
lahir : 2400 gr
* PB
lahir : 48 cm
* LD
lahir : 32 cm
* LK
lahir : 33 cm
* Warna
kulit : kemerahan
* Warna
kuku : kemerahan
* Tangis
bayi : kuat
3. Pemeriksaan
kepala
* Keadaan
ubun-ubun : belum menutup
* Sutura : belum
menutup
* Penonjolan
/ pencekungan : tidak ada
* Ukuran
kepala : normal
4. Telinga
* Letaknya
/ kesimetrisan : simetris
* Kelainan : tidak ada
5. Mata
* Kesimetrisan : simetris
* Tanda-tanda
infeksi : tidak ada
* Conjungtiva : tidak anemis
* Sclera : tidak
ikterik
* Kelainan
pada mata : tidak ada
* Secret : tidak ada
6. Hidung
dan mulut
* Kelainan
bawaan : tidak ada
* Reflek
menghisap : sedang
* Kesimetrisan : simetris
7. Leher
* Pembengkakan : tidak ada
* Pembengkakan : tidak ada
* Benjolan :
tidak ada
8. Dada
* Bentuk :
simetris
* putting :
normal
* Bunyi nafas :
normal
*
Jantung :
normal
9.
Bahu, lengan dan tangan
* Gerakan : normal
* Kelainan : tidak ada
* Bentuk : simetris
* Kesimetrisan : simetris
* Jumlah
jari : lengkap
10.
Sistem syaraf
* Reflek
moro : baik
* Reflek
rooting : baik
* Reflek
grasping : baik
* Reflek
wolking : tidak
dilakukan
* Reflek
sucking : baik
* Reflek
tonick neck : baik
11.
Abdomen
* Bentuk : simetris
* Penonjolan
lilitan tali pusat
pada
saat bayi menangis : tidak ada
* Perdarahan
: tali pusat
12.
Kelamin
* Perempuan
-
Vagina :
berlubang
-
Uretra :
berlubang
-
Keadaan labia mayora sudah menutupi labia minora.
13.
Tungkai dan kaki
* Bentuk
: simetris
* Gerakan : normal
* Kelainan : tidak ada
14.
Punggung
* Tidak
ada pembengkakan / pencekungan
* Tidak
ada spina bifida
15.
Anus
* Berlubang
16.
Kulit
* Terdapat
vernik
* Warnanya
kemerahan
* Tidak
ada tanda lahir
17.
Pemeriksaan laboratorium belum
dilakukan
3.2. Interpretasi Data
Tanggal / Jam : 8 Desember 2011/ Jam 09.20 wib
Diagnosa Kebidanan : Bayi
Ny. M, lahir dengan berat bayi
lahir rendah pada tanggal 8 Desember 2011 jam 08.00 wib.
Dasar S
: - Bidan mengatakan bayi lahir menangis kuat.
- Bidan mengatakan bayi sehat.
O
: - KU :
baik, kesadaran
composmentis
- Suhu : 365 0C, HR : 120 x/menit
R : 42
x/menit BB : 2400 gr
PB : 48
cm
- Warna
kulit kemerahan
- Conjungtiva tidak ada
- Tangis
bayi kuat
- Apgar
score 7 / 9 / 10
- Reflek
moro : baik
- Reflek
rooting : baik
- Reflek
grasping : baik
- Reflek
wolking : tidak dilakukan
- Reflek
sucking : baik
- Reflek
tonick neck : baik
- Vagina,
uretra, anus : berlubang
Masalah : tidak ada
3.3. Diagnosa Potensial dan
Antisipasi
Hipotermi
Antisipasi
Beri kehangatan bayi
3.4. Tindakan Segera
Kolaborasi dengan dokter spesialis anak.
3.5. Intervensi
-
Observasi KU dan VS
-
Lakukan resusitasi
·
Meletakkan bayi dibawah alat
pemancar dan usap muka bayi.
·
Membersihkan tubuh bayi dari
air ketuban dan lendir.
·
Membersihkan jalan nafas.
·
Menilai Apgar score
·
Membersihkan badan bayi.
-
Rawat tali pusat.
-
Timbang berat badan bayi.
-
Beri identitas bayi dengan
dikasih gelang dan cap kaki bayi.
-
Jaga kehangatan bayi.
-
Letakkan bayi di box
- Dokumentasikan tindakan.
3.6. Implementasi
-
Mengobservasi KU dan VS
-
Melakukan resusitasi
·
Meletakkan bayi dibawah alat
pemancar dan usap muka bayi.
·
Membersihkan tubuh bayi dari
air ketuban dan lendir.
·
Membersihkan jalan nafas.
·
Menilai Apgar score
·
Membersihkan badan bayi.
-
Merawat tali pusat.
-
Menimbang berat badan bayi.
-
Memberikan identitas bayi
dengan dikasih gelang dan cap kaki bayi.
-
Menjaga kehangatan bayi.
-
Meletakkan bayi di box
-
Mengobservasi output dan input.
-
Mendokumentasikan tindakan.
3.7. Evaluasi
Tanggal / Jam : 8 Desember 2011 /09.30 Jam wib
- KU :
baik, kesadaran
composmentis
- Suhu : 365 0C, HR : 120 x/menit
- R : 42
x/menit
- Nafas
bayi spontan, menangis kuat.
- Nilai
Apgar score 7 / 9 / 10
- BB
bayi 2400 gram dan PB : 48 cm
- Tali
pusat terawat dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
- Suhu
tubuh bayi normal.
- Input :
Bayi
minum PASI 30 cc / 4 jam
-
Output :
Bayi BAK 2x
Bayi BAB 1x
-
Bayi nyaman dan tenang.
DATA PERKEMBANGAN
I
Tanggal / Jam : 9 Desember 2011 / Jam 08.00 wib
S
: - Bidan mengatakan bayi Ny. M baik.
-
Bidan mengatakan bayi Ny. M sudah BAK dan BAB.
-
Bidan mengatakan bayi Ny. M sudah minum PASI.
O : -
KU : baik, kesadaran
composmentis
- HR : 120 x/menit Conjungtiva :
tidak anemis
- R :
42 x/menit Sklera : tidak ikterik
- Suhu : 365 0C, Kulit : kemerahan
- Nafas
bayi spontan, menangis kuat.
- Nilai
Apgar score 7 / 9 / 10
- Sistem
syaraf :
* Reflek moro :
baik
* Reflek rooting : baik
* Reflek grasping : baik
* Reflek wolking : belum dilakukan
* Reflek sucking : baik
* Reflek tonick neck : baik
* BB bayi 2400 gram dan PB : 48 cm
* Tali pusat terawat, bersih tidak terjadi
perdarahan dan tidak ada tanda infeksi.
* Suhu tubuh bayi normal.
* Output :
Bayi BAK 2x
Bayi BAB 1x
Input
:
Bayi
minum PASI 30 cc / 4 jam
Bayi
nyaman dan tenang
Terapi
pemberian vitamin k
A :
Bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah hari pertama.
P :
- Mengobservasi KU dan VS
KU : baik
VS : R : 46
x/menit Kesadaran : composmentis
HR
: 120 x/menit Conjungtiva tidak
anemis
S :
369 0C Sklera
tidak ikterik
Kulit
kemerahan
-
Memberi nutrisi sesuai
kebutuhan
Bayi
minum PASI 30 cc / 4 jam
-
Merawat tali pusat dengan kassa
steril 2x sehari
Tali pusat bersih tidak terjadi
perdarahan dan tidak ada tanda-tanda infeksi, tali pusat belum lepas
-
Memandikan bayi dengan air
hangat
Bayi sudah dimandikan jam 05.00 wib
-
Menggantikan popok / pakaian
yang basah dan kotor
Popok / pakaian bayi bersih dan kering
-
Mengopservasi output
Bayi BAK 5x sehari dan BAB 2x sehari
-
Rencana rawat gabung
Rawat gabung jam 16.00 wib
Bayi minum PASI
DATA PERKEMBANGAN
II
Tanggal / Jam : 10 Desember 2011 / jam 08.00 wib
S
: - Ibu mengatakan kondisi bayinya sehat dan
baik.
-
Ibu mengatakan bayinya mau minum ASI.
-
Ibu mengatakan bayinya dapat tidur.
O : -
KU : baik, kesadaran
composmentis
- VS : R : 42 x/menit Conjungtiva :
tidak anemis
HR :
120 x/menit Sklera : tidak ikterik
Suhu :
369 0C Kulit : kemerahan
- Nutrisi terpenuhi dengan bayi minum ASI dan
PASI 30 cc / 4 jam.
- Tali pusat bersih tidak terjadi perdarahan
dan tidak ada tanda-tanda infeksi, tali pusat belum lepas.
- Bayi telah dimandikan jam 05.00 wib.
- Popok / pakaian bayi besih dan kering.
- Bayi
BAK 5x sehari dan BAB 2x sehari.
A :
Bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah hari kedua.
P : - Mengobservasi KU
dan VS
KU : baik Kesadaran : composmentis
S :
369 0C Conjungtiva
: tidak anemis
R :
42 x/menit Sklera : tidak ikterik
HR :
120 x/menit Kulit : kemerahan
-
Memberi nutrisi sesuai
kebutuhan
ASI
lancar dan bayi dapat minum ASI
-
Memandikan bayi dengan air
hangat
Bayi telah dimandikan jam 05.00 wib
-
Mengganti popok / pakaian yang
basah dan kotor
Pakaian bayi bersih dan kering
-
Ibu dan keluarga diajarkan cara
merawat tali pusat.
Ibu dan keluarga mengerti cara merawat
tali pusat.
Tali pusat tidak ada tanda-tanda
infeksi.
- Mengobservasi
output
Bayi BAK 5x sehari dan BAB 2x sehari
DATA PERKEMBANGAN
III
Tanggal / Jam :11 Desember 2011 / jam 08.00 wib
S
: - Ibu mengatakan kondisi bayinya sehat.
-
Ibu mengatakan bayinya puas minum ASI.
-
Ibu mengatakan bayinya dapat tidur nyaman.
O : -
KU : baik, kesadaran
composmentis
S :
368 0C Conjungtiva
: tidak anemis
R :
42 x/menit Sklera : tidak ikterik
HR :
120 x/menit Kulit
: kemerahan
- Nutrisi bayi terpenuhi dengan bayi minum
ASI.
- Tali pusat bersih tidak ada tanda-tanda
infeksi.
- Bayi telah dimandikan jam 05.00 wib.
- Popok / pakaian bayi besih dan kering.
- Bayi
BAK 5x sehari dan BAB 2x sehari.
A :
Bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah hari ketiga.
P :
- Mengobservasi KU dan VS
KU : baik Kesadaran : composmentis
S :
367 0C Conjungtiva
: tidak anemis
R :
42 x/menit Sklera : tidak ikterik
HR :
120 x/menit Kulit : kemerahan
-
Memberi nutrisi sesuai
kebutuhan
ASI
lancar dan bayi minum ASI kuat
-
Merawat tali pusat dengan kassa
steril
Tali
pusat terawat dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
-
Memandikan bayi dengan air
hangat
Bayi telah dimandikan jam 05.00 wib
-
Mengganti popok / pakaian yang
basah dan kotor
Pakaian bayi bersih dan kering
- Mengobservasi
output
Bayi BAK
5x sehari
BAB
2x sehari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar